Selasa, 30 Juni 2009

KRL Jabotabek


KRL Jabotabek adalah jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PJKA sejak 1976, yang melayani rute komuter di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Serpong. KRL yang melayani jalur ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas ekonomi dan kelas ekspres yang menggunakan pendingin udara.

Jalur KRL Jabotabek melewati beberapa stasiun sentral seperti Stasiun Tanah Abang, Jatinegara, Pasar Senen, dan Manggarai.

Rute Lingkar Kota

Jalur ini menghubungkan stasiun Manggarai, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, Pasar Senen, Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai.

KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi AC Ciliwung yang baru diluncurkan tanggal 30 November 2007. Berhenti di setiap stasiun, pada tahap awal dijalankan untuk jalur lingkar kanan (searah jarum jam) dari Manggarai, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, Pasar Senen, Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai. Jalur ini dilayani oleh KRLI buatan PT Inka yang dahulu digunakan untuk rute Bogor dan Bekasi.

Pengoperasian jalur lingkar kiri (berlawanan arah jarum jam) sedang dalam kajian. Harga karcis untuk satu putaran ataupun satu stasiun (tarif rata) adalah Rp 5.000. Selama masa promosi harga yang diberlakukan adalah Rp 3.500.

[sunting] Rute Bogor

Jalur ini menghubungkan Stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Bogor, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Gambir, Manggarai, Pasar Minggu, Depok, dan Bojong Gede.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Bogor yang berhenti di setiap stasiun kecuali stasiun Gambir.

Harga karcis untuk jarak terjauh (Bogor-Jakarta) adalah Rp 2.500 dan abodemen Rp 60.000

  • KRL Pakuan Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok (tidak setiap rangkaian), Bojong Gede, dan Bogor.

Harga karcis adalah Rp 11.000 dan abodemen Rp 450.000

  • KRL Depok Ekspres Jakarta-Depok yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok Baru (tidak setiap rangkaian), dan berakhir di stasiun Depok.

Harga karcis adalah Rp 9.000

  • KRL Semi Ekspress yang berhenti di stasiun tertentu namun jumlah stasiun pemberhentiannya lebih banyak dibandingkan KRL Ekspress. Untuk rangkaian pertama yang berangkat dari Bogor pukul 08.27 WIB berhenti di Stasiun Cilebut, Cikini, Cawang, Gondangdia, Juanda dan Jayakarta. Pemberangkatan berikutnya, dari Bogor pukul 11.31, berhenti di stasiun Bojong Gede, Citayam, Depok Baru, UI, Cawang, Juanda dan Jayakarta. Sedangkan pemberangkatan terakhir dari Bogor pukul 14.30, hanya berhenti di stasiun Bojong Gede, Citayam, Depok, Pondok Cina dan Tebet. Sedangkan rangkaian yang berangkat dari Jakarta (KOTA) hanya ada dua pemberangkatan yaitu pukul 09.54 dan 12.50 yang berhenti di stasiun Jayakarta, Juanda, Cikini, Tebet, Duren Kalibata, UI dan Depok Baru.

Harga karcis Rp. 6.000 (2007).

[sunting] Rute Bekasi

Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Bekasi, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Pasar Senen, Jatinegara, Kranji, Rawa Bebek, dan Klender Baru.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun.

Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta-Bekasi) adalah Rp 2.500 dan abodemen Rp 55.000

  • KRL Bekasi Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Bekasi yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Klender Baru (tidak setiap rangkaian), Kranji, dan Bekasi.

Harga karcis adalah Rp 9.000

  • KRL Semi Ekspress rute Angke - Bekasi yang berhenti di stasiun tertentu namun jumlah stasiun pemberhentiannya lebih banyak dibandingkan KRL Ekspress. Untuk rangkaian pertama, kedua dan ketiga yang berangkat dari Angke berturut - turut pukul 08.00 WIB, 10.16 WIB, 12.22 WIB berhenti di Stasiun Pasar Senen, Kramat, Klender, Klender Baru, Cakung, dan Kranji. Pemberangkatan berikutnya, dari Angke pukul 14.22, berhenti di Stasiun Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Kramat, Klender, Klender Baru, Cakung, dan Kranji. Sedangkan pemberangkatan terakhir dari Angke pukul 16.18, hanya berhenti di Stasiun Kampung Bandan, Pasar Senen, Kramat, Klender, Klender Baru, Cakung, dan Kranji. Sedangkan rangkaian yang berangkat dari Bekasi ada lima pemberangkatan yaitu pukul 07.10, 09.10, 11.23, 13.30 dan 15.20 yang berhenti di stasiun Kranji, Cakung, Klender Baru, Klender, Kramat, Pasar Senen, Kampung Bandan, kecuali pemberangkatan pertama (07.10) berhenti juga di Kemayoran.

Harga karcis adalah Rp. 6.000 (2007). Rangkaian ini berjalan setiap hari termasuk hari Minggu atau Hari Libur.

[sunting] Rute Serpong

Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota / Tanah Abang ke stasiun Serpong, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Pondok Ranji, Palmerah, Rawa Buntu, dan Sudimara.

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Serpong-Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun.
  • KRL Serpong Ekspres Tanah Abang-Serpong yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Sudimara, Palmerah (tidak setiap rangkaian), Pondok Ranji, dan Serpong.

Harga karcis adalah Rp 8.000 (2007)

  • KRL Ciujung (AC Ekonomi) Tanah Abang - Serpong yang berhenti di setiap stasiun.

Harga karcis adalah Rp. 5.000 (2007)

Selain itu, jalur ini juga dilayani oleh KRD Langsam dengan tujuan Jakarta/Tanah Abang - Rangkasbitung sampai dengan Merak.

[sunting] Rute Tangerang

Beberapa KRL yang melayani jalur ini:

  • KRL Ekonomi Jakarta-Tangerang yang berhenti di setiap stasiun.
  • KRL Benteng Ekspres Jakarta/Tanah Abang-Tangerang yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun kampung Bandan, Duri, dan Poris.

[sunting] Armada KRL

Jalur KRL Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian. Selain KRL Ekonomi buatan Jepang dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bekas yang berasal dari Jepang.

[sunting] KRL Ekonomi

KRL Ekonomi di stasiun Jakarta Kota.

Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun 1976 sampai tahun 1986 dengan teknologi rheostat. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Hitachi dan Kawasaki dari Jepang. Di tahun 1995, KRL Ekonomi diramaikan dengan unit-unit buatan BN-Holec asal Belanda, yang menggunakan teknologi VVVF.

Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. Salah satu contoh "rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Prambanan (Prambanan Ekspres).

[sunting] KRL Pakuan AC (seri 6000)

KRL Pakuan Hibah di stasiun Jakarta Kota

KRL ini adalah KRL yang diimpor dari Jepang melalui jalur hibah. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun 2000, dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). KRL hibah ini dikenal memiliki AC yang kurang dingin, dan akibat kesalahan perawatan, seringkali bermasalah. Pada mulanya, didatangkan 72 gerbong hibah dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 gerbong.Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 gerbong (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam gerbong per rangkaiannya. Ini berlaku untuk kedua macam model baik seri 61xx ataupun seri 62xx.j

[sunting] KRL ekonomi AC/Pakuan AC baru

KRL ekspres Tokyu seri 8000 di stasiun Jakarta Kota

Tokyu mulai meramaikan KRL Jabotabek sejak masuknya rangkaian seri 8000, 8500, 1000, dan 5000. KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per gerbong, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 gerbong. Berkat perawatan yang baik, KRL Tokyu selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Indonesia.

Rincian:

  • Tokyu 8000 (8003F, 8007F) masing-masing dengan delapan gerbong.
  • Tokyu 8500 (8508F, 8504F, 8511F) masing-masing dengan delapan gerbong.
  • ToYO 1000 (1091F, 1081F, 1061F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
  • Tokyu 5000 (5809F, 5816F, 5817F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.

[sunting] KRL semi express (JR) 103

KRL JR 103 yang sedang berjalan menuju arah Bogor.

JR 103 adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk melayani rute Bojong Gede dan Depok. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tokyu yang memiliki 8 gerbong, KRL ini pun hanya difungsikan di rute Tangerang yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak. Terdiri dari 4 gerbong (1 set), walaupun terlihat kurang perawatan, pendingin udaranya tetap berfungsi dengan baik. Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbong.

Rincian:

  • 103-815F (103-815,103-752,102-2009,103-822)
  • 103-105F (103-105,102-231,103-246,103-359)
  • 103-597F (103-597,103-654,102-810,103-632)
  • 103-153F (103-153,102-321,103-210,103-384)

Tergantung daripada PTKA, susunan rangkaian dapat saja berbeda.

[sunting] KRLI (INKA)

KRLI dibuat tahun 2000, sebagai hasil produk PT Inka yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRLI yang digunakan. KRLI yang digunakan oleh PTKA pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan empat gerbong. Namun, KRLI generasi pertama (yang menggunakan warna oranye) dikembalikan lagi ke INKA oleh PTKA akibat sering mogok dan bermasalah. Kini, KRLI yang digunakan adalah KRL dengan warna hijau (KRLI-01BOO101 , KRLI-01BOO202 , KRLI-01BOO203 , KRLI-01BOO104) yang merupakan armada di bawah pemeliharaan depo Bogor.

[sunting] Masalah Umum

Rute KRL Jabotabek termasuk sangat sering bermasalah, seperti kacaunya perjalanan, mogoknya KRL, dan terkadang terjadi pula kasus kecelakaan seperti anjloknya KRL, tabrakan di pintu perlintasan, dan tewasnya penumpang yang naik di atas gerbong. Akibatnya, KRL mengalami keterlambatan yang kadang bisa sangat parah yakni mencapai 3 jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar